UN Masih Metode Terbaik

Senin, 11 Januari 2010


Metrotvnews.com
Magetan: Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menilai ujian nasional (UN) masih menjadi metode terbaik sebagai standardisasi kelulusan tingkat sekolah. "Selama ini pemerintah melakukan analisis terhadap berbagai metode evaluasi pendidikan yang digunakan sebagai standarisasi kelulusan tingkat sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar, menegah, hingga atas. UN masih dinilai paling banyak memiliki sisi positif," katanya di Magetan, Ahad (10/1).

Dalam tasyakuran HUT ke-66 Pesantren Sabilil Mustaqim (PSM) di PSM Pusat Takeran, Magetan, Jatim, Mendiknas mengatakan sisi positif UN antara lain terkait proses evaluasi sistem pembelajaran yang akan diterapkan kepada anak didik. Menurut mantan rektor ITS Surabaya itu, penilaian UN sebagai metode terbaik itu dibandingkan dengan metode lainnya mulai dari metode ujian negara yang berlangsung pada tahun 1971 hingga 1972.

Setelah itu, metode berubah dengan dilakukannya ujian sekolah yang berlangsung dari tahun 1972 hingga 1992. Dalam metode itu, seluruh peserta ujian diketahui dapat berhasil lulus dengan nilai baik karena belum adanya standardisasi kelulusan. Metode akhirnya diganti dengan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) yang merupakan kombinasi ujian negara dan ujian sekolah.

"Metode itu berlangsung dari tahun 1992 hingga 2002 yang masih memiliki kelemahan terkait nilai ujian dan nilai sekolah tiap mata pelajaran," kata mantan Menkominfo itu. Hingga akhirnya muncul konsep ujian akhir nasional atau UAN yang saat itu memiliki standardisasi nilai ujian terhadap tiga mata pelajaran untuk masing-masing tingkat sekolah, dan terus berkembang sampai sekarang.

"Karena itu, UN akan jalan terus, meski saat ini sedang menghadapi pro dan kontra. Jangan sampai hanya karena permasalahan satu pohon, namun seluruh hutan ikut menanggung akibatnya," katanya. Apalagi, tambahnya, berbagai persiapan untuk pelaksanaan UN tetap berlangsung hingga saat ini, di antaranya pembuatan soal, penggandaan soal, distribusi soal, hingga evaluasi.

Meski demikian, Mendiknas menampik kemungkinkan UN sebagai satu-satunya persyaratan kelulusan siswa. Ia menambahkan, terdapat beberapa persyaratan lain yang bisa menjadi acuan bagi seorang siswa untuk dinyatakan lulus atau tidak.

"Acuan itu antara lain siswa harus mengikuti seluruh program yang diselenggarakan sekolah tersebut, memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik, lulus ujian lokal yang diselenggarakan masing-masing sekolah, serta lulus UN dengan standard kelulusan tahun 2010 adalah minimal 5,50," katanya.

Ia menambahkan hal terpenting bagi para pendidik saat ini adalah membantu siswa untuk menghadapi UN yang akan segera digelar pada beberapa bulan lagi.(Ant/BEY)

KOMENTAR [3]

  • Endang Rustandi, Minggu, 10-Januari-2010
    Pada saat Mendiknas dulu memutuskan sistem evaluasi tahap belajar akhir (Ebtanas, UAN) yang ditentukan sudah harus dipikirkan jangka waktunya 5, 8 atau 10 tahun dan commited pada perioda ini, jangan rubah2 melulu siapapun menterinya. Kalau ada kelemahan pada perioda ini cari masalahnya dan perbaiki. Yang jelas karena biaya ke Perguruan Tinggi sangat mahal, kebanyakan siswa akan berhenti sampai SMU dan mencari kerja.Agar mereka bisa bersaing dan tidak jadi Pengacara (Pengangguran banyak Acara), kurikulumnya harus dibebani dengan ilmu keterampilan dan kewiraswastaan dan juga buku2 standar disiapkan di Perpustakaan Sekolah, dipelosok manapun sekolah itu berada.Jangan sampai lulusannya PINTAR tapi tidak beretika, menghalalkan kolusi, korupsi dan nepotisme.Pendapatan guru sudah membaik, maka perlu pengawasan prestasi mengajarnya, jangan seperti dulu2, Guru kencing berdiri murid kencing berlari. Pendidikan adalah pondasinya suatu bangsa, kalau pendidikannya baik maka rakyatnyapun siap bertanding dimana saja.
  • Istafiani ambarwati,S.Ag., Minggu, 10-Januari-2010
    Setuju ujian nasional tetap dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. kecurangan pasti tetap ada.tapi semua yang berkecimpung di dunia pendidikan (guru,kepala sekolah,dinas,dll)harus bisa meminimalisasi kecurangan, jangan malah menambah.
  • Marselina W, Minggu, 10-Januari-2010
    >.....Yah mna baiknya aja...Klo mesti diadain yah untuk yang selanjutnya,,pemerataan pendidikan diperbarui lagi...biar gak tambah kacau

0 komentar:

Posting Komentar

Dimana ya ?

 

FEEDJIT Live Traffic Map

Information

Website Meter

free counters

@

online counter

004 -> 03042010

free counters
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

About Me

Foto saya
Muara bengawan solo, MBS_CT101-Msi, Indonesia
SEGALANYA BERAWAL DARI KEYAKINAN, perubahan adalah sesuatu yang abadi... HARAPAN SELALU MEMBERIKAN SEMANGAT UNTUK SELALU BERJUANG...

Blog Archive

Tentang Kami

 

© 2010 Ruang, waktu...