katup, klep

Selasa, 12 Januari 2010
disalin dari >>> motorplus-online
207klep-dok-1.jpgSebagai pembuat klep racing TK yang banyak beredar di pasaran, Suwarno Harjo Setio punya rasa tanggung-jawab. Memberi panduan bagi pengguna klep racing supaya didapat hasil yang maksimal. Terutama mengatur ulang bibir payung klep dan sitting klep.

Mengatur bibir payung klep dan sitting klep tidak hanya terjadinya keklopan antara katup dengan dudukan. “Tapi bisa memaksimalkan aliran atau flow gas bakar,” jelas Koh Setio dari markasnya di Polaris Variasi di Jl. Kebon Jeruk III, Kota, Jakarta Barat.

Koh Setio merujuk buku Four-Stroke Performance Tuning karangan A. Graham Bell. Sebagai penerjemahnya yaitu Chandra Sopandi si ‘Master of Valve Setter’ dari bengkel bubut Master Tjendana di Jl. Pagarsih, No. 146, Bandung.

Sebagai panduan, Chandra memberikan gambar dari klep isap lebih dulu. Mulai bicara dari klep dulu ya. Perhatikan bagian A yang disebut margin klep. Menurut Chandra yang merujuk Graham, katanya tebal permukaan ini 1 s/d 1,5 mm.

Katanya, di klep isap standar jarang menjumpai ukuran setebal ini. Bahkan oleh mekanik biasanya bagian ini dibikin tipis. Bahkan ada mekanik yang berani dibikin tirus dan disebut klep jingkrak. “Dimaksudkan lebih ringan. Namun berisiko cepat rusak lantaran nggak kuat menahan impact beradu dengan sitting klep,” jelas Chandra yang agak ganteng itu. 206klep-racing-dvd-1.jpg

Selanjutnya masih di payung klep terdapat bagian ‘B’ atau seat. Bagian ini membentuk sudut 45 derajat dan bersentuhan dengan sitting klep. Ketebalan bagian ini rentangnya 1,9 sampai 2,28 mm.

Masih di payung klep bisa dilihat bagian ‘C’ back cut yang membentuk sudut 30 derajat. “Bagian ini ketebalannya bebas saja. Tergantung dari radius pertemuan antara batang dan payung klep,” jelas Chandra yang mendambakan pasangan hidup baik hati itu.

Sebagai pembuat klep racing TK yang banyak beredar di pasaran, Suwarno Harjo Setio punya rasa tanggung-jawab. Memberi panduan bagi pengguna klep racing supaya didapat hasil yang maksimal. Terutama mengatur ulang bibir payung klep dan sitting klep.

Mengatur bibir payung klep dan sitting klep tidak hanya terjadinya keklopan antara katup dengan dudukan. “Tapi bisa memaksimalkan aliran atau flow gas bakar,” jelas Koh Setio dari markasnya di Polaris Variasi di Jl. Kebon Jeruk III, Kota, Jakarta Barat.

Koh Setio merujuk buku Four-Stroke Performance Tuning karangan A. Graham Bell. Sebagai penerjemahnya yaitu Chandra Sopandi si ‘Master of Valve Setter’ dari bengkel bubut Master Tjendana di Jl. Pagarsih, No. 146, Bandung.

Sebagai panduan, Chandra memberikan gambar dari klep isap lebih dulu. Mulai bicara dari klep dulu ya. Perhatikan bagian A yang disebut margin klep. Menurut Chandra yang merujuk Graham, katanya tebal permukaan ini 1 s/d 1,5 mm.

Katanya, di klep isap standar jarang menjumpai ukuran setebal ini. Bahkan oleh mekanik biasanya bagian ini dibikin tipis. Bahkan ada mekanik yang berani dibikin tirus dan disebut klep jingkrak. “Dimaksudkan lebih ringan. Namun berisiko cepat rusak lantaran nggak kuat menahan impact beradu dengan sitting klep,” jelas Chandra yang agak ganteng itu.

Selanjutnya masih di payung klep terdapat bagian ‘B’ atau seat. Bagian ini membentuk sudut 45 derajat dan bersentuhan dengan sitting klep. Ketebalan bagian ini rentangnya 1,9 sampai 2,28 mm.

Masih di payung klep bisa dilihat bagian ‘C’ back cut yang membentuk sudut 30 derajat. “Bagian ini ketebalannya bebas saja. Tergantung dari radius pertemuan antara batang dan payung klep,” jelas Chandra yang mendambakan pasangan hidup baik hati itu.

SITTING KLEP 5 TINGKAT


Pada dudukan klep atau sitting klep permukaan dalam harus dibikin sudut. Biasa disebut valve seat angle. Ini tergantung mekanik yang menentukan. Mau berapa tingkatan sudut. Yang dilakukan Chandra sih 5 tingkatan sudut.

Dari gambar yang diberikan Chandra, bisa dilihat ada bagian yang diberi nama radius bukan sudut. Katanya bagian ini memang memberi efek radius. “Berdasarkan feeling, besarnya radius 3 mm sampai 4 mm,” jelas pria berkacamata ini.

Selanjutnya bagian 1 yang membentuk sudut 30 derajat dan biasa sisebut top cut atau sudut pelepasan pertama. Tebal bagian ini pada sitting klep yaitu 1 mm.

Kemudian ada bagian yang namanya seat. Membentuk sudut 45 derajat dan ketika klep menutup akan nempel dengan sudut 45 derajat di bibir payung klep. Ketebalan bagian ini pada sitting klep 1,2 sampai 1,5 mm. “Namun prakteknya oleh mekanik dibikin hanya 0,5 mm. Dimaksudkan supaya lebih ringan bergesekan,” ucap Chandra.

Ada juga lagian bagian sitting klep yang membentuk sudut 60 derajat. Disebut undercut approx. Bagian ini akan bertemu dengan sudut 30 derajat di payung klep. Akan tercipta suatu velocity. Atau kecepatan tiba-tiba bila klep membuka. Bagian ini bisa diset 2,5 mm.

Ada dua lagi bagian sitting klep. Yaitu yang membentuk sudut 80 dan 90 derajat. Bagian ini memanfaatkan sisa dari ketebalan dudukan klep. Supaya lebih tebal dan tidak pecah.

Terakhir, ada bagian yang namanya venturi. Ini bagian dalam dari daimeter klep. Besarnya 0,85 sampai 0,90 dari diameter payung klep. Jika klep 31 mm maka 0,0 x 31 = 27,9 mm.


Penulis/foto : Aong/Dok. MOTOR Plus

0 komentar:

Posting Komentar

Dimana ya ?

 

FEEDJIT Live Traffic Map

Information

Website Meter

free counters

@

online counter

004 -> 03042010

free counters
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

About Me

Foto saya
Muara bengawan solo, MBS_CT101-Msi, Indonesia
SEGALANYA BERAWAL DARI KEYAKINAN, perubahan adalah sesuatu yang abadi... HARAPAN SELALU MEMBERIKAN SEMANGAT UNTUK SELALU BERJUANG...

Blog Archive

Tentang Kami

 

© 2010 Ruang, waktu...