Bongkar-Pasang Baut As

Minggu, 07 Februari 2010
disalin dari motorplus-online.com
481baut-gt-1.jpgBeberapa pasang baut-mur di motor perlu perlakuan khusus saat bongkar-pasang. Perlu trik keras tapi alus. “Terutama baut yang merangkap jadi as. Contoh, baut as roda, lengan ayun, pegangan mesin dan sokbreker,” ucap Athanasius Ketut Hargunanto, mekanik diler Yamaha Gunung Sanghyang, Denpasar, Bali.

Menurut Ketut, teknik beda saat bongkar-pasang pasangan baut-mur tadi karena fungsinya agak beda. “Baut dan mur tadi selain ngikat atau ngunci, juga jadi pemegang antar part besar,” jelas lulusan sekolah mekanik HMTC angkatan 2001 itu.

Lantaran jadi pegangan antar komponen, otomatis baut as punya beban lebih. Makanya, pemasangannya pun jadi lebih sulit. Biasanya diameter lubang baut ngepres alias rapat dengan diameter baut. Selain itu jarak antar komponen yang diikat baut itu juga rapat.482baut-gt-2.jpg

Makanya, bongkar-pasangnya butuh trik beda. Contoh, baut as roda. Setelah melepas mur, biasanya baut sulit ditarik. Nah, perlakuannya ada dua cara. Pertama, ujung baut tempat mur mengikat digetok. Atau, baut ditarik dari ujung lainnya pakai tang.

Ketut setuju cara itu. Tapi ada yang kudu diperhatiin. Karena baut as roda dibebani roda, proses keluar baut sulit. Jadi, baik digetok atau ditarik tang terasa berat. Risiko baut rusak. Akibatnya saat dipasang baut gak klop dengan mur. Jika dipaksa, salah satu, atau keduanya, mur dan baut rusak.

Biar gak rusak, pake teknik ala mekanik bengkel. Kesatu, karena baut sulit keluar akibat tekanan roda, baiknya roda diganjal. Dengan begitu baut as tak bergesekan langsung dengan teromol roda. Sehingga bisa keluar lebih lancar.

Jika baut masih sulit keluar, silakan getok. Saran Ketut, getoknya pake palu khusus, ujungnya bahan plastik atau karet. Jadi yang kalah palu, bukan baut. “Kalo gak punya palu karet, alasi baut dengan kayu atau kain tebal. Dengan begitu, besi palu gak langsung benturan dengan baut,” tunjuk mekanik 28 tahun itu.

Cara lain yang bisa dipakai, mur cukup dikendurkan hingga ujung baut. Jadi jika dipukul martil tidak hanya ujung baut kena, mur juga kena. “Tapi ingat, cara ini Cuma dilakukan saat keadaan darurat, tak ada kayu atau kain alas,” wanti Ketut.

Cara serupa berlaku untuk baut yang jadi as atau pegangan antar komponen besar seperti disebut di awal.

MASA PAKAI MUR KANCING

483baut-gt-3.jpgJika kita perhatikan, beberapa mur untuk pengunci baut as dilengkapi ring pengancing. Ring ini menyatu dalam ulir mur. Makanya, meski tanpa pakai ring tambahan, baut tidak kendur.

Namun, mur jenis ini punya masa pakai. Setelah beberapa kali bongkar-pasang, ring di dalam mur akan mekar. Tidak bisa menahan daya tekan balik.

Menurut Ketut, usia pakainya bisa dihitung dari berapa kali bongkar-pasang. Sebab, bisa saja beru berapa kali bongkar, ring mur kancing sudah kendur. “Biasanya keliatan. Ring sudah aus dan mudah saat dikendurkan,” bilang mekanik dari Badung, Kuta, Bali itu.


Penilis/Foto : Aries/GT

0 komentar:

Posting Komentar

Dimana ya ?

 

FEEDJIT Live Traffic Map

Information

Website Meter

free counters

@

online counter

004 -> 03042010

free counters
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

About Me

Foto saya
Muara bengawan solo, MBS_CT101-Msi, Indonesia
SEGALANYA BERAWAL DARI KEYAKINAN, perubahan adalah sesuatu yang abadi... HARAPAN SELALU MEMBERIKAN SEMANGAT UNTUK SELALU BERJUANG...

Blog Archive

Tentang Kami

 

© 2010 Ruang, waktu...